“Tahun 2008, didirikan Fakultas Kedokteran dengan Prodi Pendidikan Dokter disusul Prodi Profesi Dokter. Lalu 2018 dilakukan penggabungan Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan, serta pembukaan Prodi Farmasi, dan jadilah Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,” jelas Rakhim Nanda.
Sejak 30 Agustus 2014, Unismuh telah terdaftar sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang terakreditasi Institusi B. Selama 59 tahun, Unismuh telah meluluskan alumni sebanyak 68.307 orang.
“Saat ini Unismuh telah membuka 50 program studi, yang terdiri dari 2 prodi D3, 35 prodi S1, 8 prodi S2, 2 prodi S3, dan 2 pendidikan profesi,” katanya.
Deretan Prestasi
Akreditasi 50 prodi tersebut cukup menggembirakan. Saat ini, ada 1 prodi telah meraih akreditasi Unggul, 14 prodi terakreditasi A. Selain itu, ada 7 prodi telah meraih akreditasi Baik Sekali, dan 17 prodi raih akreditasi B. Akreditasi Baik 7 prodi, dan akreditasi minimum untuk 3 prodi baru.
“Masih ada 1 akreditasi C, namun saat ini sudah dalam proses reakreditasi,” ujar Rakhim Nanda.
Ia juga menjelaskan sejumlah prestasi Unismuh dalam memperoleh Program Hibah dari Kemendikbud-Ristek-Dikti. Beberapa hibah tersebut antara lain, hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Kampus Mengajar, Dosen Magang, Dosen Pendamping MBKM, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Pada tahun 2022, sambung Rakhim, Unismuh memperoleh dana hibah penelitian dan pengabdian sebanyak Rp. 2.520.661.000 (dua milyar lima ratus dua puluh juta enam ratus enam puluh satu ribu rupiah).
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel Setiawan Aswan PhD juga hadir memberikan Orasi Ilmiah. Hadir pula Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, dan Asisten Bidang Kesra Pemprov Sulsel Dr Jayadi Nas.