Zainuddin menambahkan, lahan di KIMA juga diusahakan semua produktif. Saat ini dari total 330 hektare lahan milik KIMA, memang sudah 93 persen yang terisi. Hanya saja di antara lahan yang disewa tersebut banyak yang tidak digunakan dan dibiarkan begitu saja.
"Kami dekati semua, apakah bisa mau beli kembali untuk mengajak investor lain masuk, karena sudah ada peraturan pemerintah lahan itu tidak boleh dibiarkan begitu saja. Harus produktif," terangnya.
Selain itu, KIMA juga berupaya untuk lakukan pengembangan untuk membuka kawasan industri baru yang lebih modern dan patut pada lingkungan. Telah ada beberapa daerah yang dilirik, termasuk telah ada komunikasi dengan gubernur.
"Tetapi masih penjajakan untuk melihat bagaimana ketersediaan utilitas di sana. Seperti listrik, sumber air, dan infrastruktur jalan. Semua harus kita pikirkan matang karena membuat kawasan industri itu nilai investasinya besar," katanya. (*/fnn)
