Apalagi di internal DPD I Golkar Sulsel, soliditas itu memang barang langka di bawah kepemimpinan Taufan Pawe. "Jangan mau kelola partai seperti sedang mengelola harta warisan saja. Kalau Yusuf tidak melihat fakta ini, lalu matanya dipakai buat apa saja sebenarnya?".
Upel membeberkan sejumlah kesalahan dalam mengelola partai yang dia yakini terjadi di depan mata Yusuf sendiri. "Contohnya, mengambil keputusan tanpa melalui rapat pleno. Mulai dari Mem-PLT-kan sejumlah Ketua DPD I, menentukan alat kelengkapan DPRD Sulsel, daftar caleg yang kabarnya tiba-tiba sudah rampung. Semua keputusan itu hanya diputuskan dalam rapat pengurus 7 sampai 8 orang saja. Yusuf lebih tahulah aturan sebenarnya seperti apa," kata Upel.
Sebelumnya, setelah NH menggelar konferensi pers mengungkap sejumlah persoalan di internal Golkar beberapa waktu lalu, Yusuf menyebut NH sebagai pengacau. "Padahal, sejak kapan Yusuf ber-Golkar dibanding NH? Ngaco," pungkas Upel. (ikbal/fajar)