"Semua tokoh bangsa itu kami sudah berdialog di Kantor Wapres, di Istana Presiden. Kami sharing gagasan, dan itu saat saya sebagai mahasiswa. Olehnya saya ingatkan manfaatkan status mahasiswa itu dalam membuka jaringan, berdialog dengan pengambil kebijakan," jelas RL sapaan akrabnya.
Dia juga mendorong Mahasiswa agar tidak takut bermimpi setinggi-tingginya. Sebab banyak petinggi bangsa ini tidak terlahir dari keluarga pejabat, bangsawan ataupun orang berada.
"Siapa yang bersungguh-sungguh dan ikhlas ingin membantu orang banyak, maka Insya Allah dikabulkan, itu cita-cita saya dan alhamdulillah diusia 33 tahun saya jadi Anggota DPRD dan diusia 37 dilantik jadi Ketua DPRD. Saya bukan anak bangsawan, saya bukan anak berada, orang tua saya hanya guru mengaji dan ditinggal bapak disaat duduk bangku SMA,” jelas Rudianto Lallo memotivasi mahasiswa.
Dikesempatan ini, Rudianto Lallo juga memperkenalkan nama Karaeng Matoayya yang diabadikan namanya dalam baruga rumah jabatan ketua DPRD. Karaeng Matoayya atau I Mallingkang Daeng Manyonri adalah Raja Tallo yang melantik Sultan Alauddin sebagai raja Gowa.
"Dia juga yang menjadikan Islam sebagai agama kerajaan, dan hingga saat ini berkat perjuangannya kita dapat menikmati nikmat tertinggi, yaitu nikmat Islam,"ujar RL mengakhiri sambutannya.
Ketua Jurusan Ilmu Hukum UIN Alauddin Makassar, Rahman Syamsuddin turut mengapresiasi kepemimpinan Rudianto Lallo yang membuka ruang diskusi dengan mahasiswa.
Dia juga menyebutkan di masa Rudianto Lallo sebagai mahasiswa banyak aktif di berbagai organisasi dan terkahir menjabat sebagai ketua Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia (ISMAHI).