Jika memang DPP benar-benar faham dan mengerti apa yang terjadi di Sulsel, Suharto yakin, tidak mungkin DPP mengeluarkan pernyataan tersebut.
"Itulah kami sangat berharap agar DPP sering-seringlah turun ke Sulsel. Bentuk tim investigasi, datang dan tanyalah kader, pengurus dan sesepuh partai Golkar di sulsel. Jangan hanya menerima laporan sepihak. Jangan juga nanti mau menjadi caleg baru mau lihat dan turun ke Sulsel," terang Suharto.
Itu diharapkan Suharto agar DPP benar-benar menjalankan fungsi evaluasi partai.
"Saya ingin bertanya, parameter apa yg di gunakan oleh DPP? Kaca mata apa yang di gunakan oleh DPP menilai kondisi Golkar Sulsel? Kamilah kader Golkar di Se-Sulawesi selatan, yang merasakan langsung bagaimana kepemimpinan Taufan Pawe yang banyak mengabaikan konstitusi AD/ART serta PO partai Golkar," sambung Suharto.
DPP yang selama ini hanya diam saja, mengapa tetiba justru membela dan pasang badan atas pelanggaran-pelanggaran yang terjadi.
"Ini sangat melukai hari kami sebagai kader Golkar di daerah yang merupakan ujung tombak partai yang berhadapan langsung dengan konstituen. Jadi paling baik kalau Sabil Rahman turun langsung supaya tahu kondisi sebenarnya. Jangan asal main tuding saja," pungkas Suharto. (ikbal/fajar)