FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Harga komoditi cabai rawit di Kabupaten Sinjai melambung tinggi dari harga Rp30 ribu per Kilogram (Kg) menjadi Rp65 ribu per Kg.
Kepala Dinas Perindustrian perdagangan (Disperindag) dan ESDM Sinjai, Muh Saleh mengungkapkan kenaikan harga cabai di Pasar Sentral Sinjai memang sudah terjadi sejak dua Minggu terakhir hingga 80 persen.
Kenaikan harga cabai ini disebabkan karena produksi atau panen cabai ditingkat petani berkurang sedangkan permintaan konsumen meningkat apalagi menjelang hari raya Idul Adha 1443 H.
Hal itu diakibatkan karena faktor cuaca yang beberapa minggu terakhir cukup ekstrem, sehingga hasil panen cabai berkurang. Namun dipastikan tidak langka.
“Akibat cuaca (hujan) yang terus mengguyur daerah Sinjai dan sekitarnya mengakibatkan hasil panen menurun drastis. Kita tahu tanaman cabai pantangannya air makanya banyak petani yang hasil panennya menurun,” ungkap Muh Saleh, Minggu (26/6/2022).
Meski demikian, Saleh menjamin ketersediaan komoditi cabai di Kabupaten Sinjai aman hingga hari raya Idul Adha mendatang. Sebab, pasokan cabai tidak pernah putus, baik pasokan cabai lokal maupun dari luar Kabupaten Sinjai.
“Insya Allah aman, kita terus pantau perkembangan di pasar maupun di tingkat petani. Panen terus berlanjut di Sinjai maupun cabai dari Jeneponto sehingga pasokan terus ada meski sedikit berkurang dari biasanya,” jelasnya.
Selain cabai, kebutuhan pokok lainnya yang mengalami kenaikan harga seperti sayur mayur jenis tomat dan telur kendati kenaikan harga ini masih terbilang normal jelang Idul Adha. (sir/fajar)