IAS Tak Sanggup Bendung Haru di Wisuda Karantina Tahfiz Nasional

  • Bagikan

"Saya juga tidak bisa menggambarkan, kecintaan seperti apa yang adik-adik wisudawan miliki kepada Alquran, sehingga bisa bertekad menjalani karantina sebulan penuh. Tidak pakai Hp, tidak menyaksikan dunia luar. Di tengah pola hidup generasi sekarang yang tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Saya kagum, bangga, sekaligus cemburu dengan ketenangan yang pasti hadir di hati adik-adik wisudawan".

IAS mengaku tidak perlu bertanya kepada orang tua dan keluarga para wisudawan. "Pasti bangga, bahagia punya anak yang sudah memberi sebuah istana di Surga sebagaimana janji Allah Swt," kata wali kota Makassar2004-2014 ini.

Anggota DPRD Sulsel, Muzayyin Arief menceritakan bagaimana program hafal Quran sebulan ini sebenarnya membuka ruang bagi mereka yang ingin menghafal Alquran tanpa harus mondok tahunan.

"Program ini adaptif bagi mereka yang bekerja, sekolah atau lainnya. Juga tidak membatasi batas umur atau jenis kelamin. Bagi pekerja mereka bisa cuti, pelajar mengisi waktu libur, dan mereka bisa menjadi penghafal Alquran dalam waktu relatif singkat, namun tetap harus murajaah agar hafalannya tidak hilang" jelas wakil ketua DPRD Sulsel ini.

Setelah angkatan 24 ini, TKN sudah berhasil mewisuda sedikitnya 1600-an penghafal Alquran. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version