FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh ingin mengakhiri polarisasi politik antara kelompok cebong dan kadrun dengan menyatukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam pilpres mendatang.
Pegiat Sosial Media, Denny Siregar mengatakan, rencana NasDem ini akan sulit terealisasi.
“Rencana pak SP @NasDem ingin menyatukan cebong dan kadrun supaya tidak terpolarisasi, bakalan sulit terwujud,” ucapnya dalam akun sosial medianya, Senin, (27/6/2022).
Lebih lanjut kata dia, cebong ingin mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sementara Kadrun kebalikannya, ingin mengganti NKRI jadi khilafah.
“Cebong itu nasionalis ingin pertahankan NKRI. Kadrun ingin ganti NKRI jadi khilafah. Gimana bisa bersatu, pak ?,” pungkasnya.
Sebelumnya, Surya Paloh mengakui telah menyodorkan komposisi nama calon presiden dan wakil presiden kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini dilakukan untuk mengakhiri polarisasi cebong kadrun yang dinilainya selama ini cukup meresahkan.
Sementara itu, dalam Rakernas Partai Nasdem tahun 2022 memunculkan sejumlah figur Capres maupun Cawapres tahun 2024 mendatang.
Dalam kegiatan yang dihadiri para petinggi partai tersebut, sebanyak 34 DPW Partai NasDem telah menyerahkan sejumlah nama bakal calon presiden (capres) 2024.
Terdapat lima nama yang menjadi rising star, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Erick Thohir, Jenderal Andika Perkasa, dan Rachmat Gobel.
Suara tertinggi diduduki oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebanyak 31 suara menyusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebanyak 28 suara. (selfi/fajar)