Rencana pembangunan infrastruktur pertanian ini diantaranya tiga paket rehabilitasi jaringan irigasi tersier yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp225 juta di P3A Tamajeng Kelurahan Tassililu, Sinjai Barat, Kelompok Tani Kolasa II Desa Kampala, Sinjai Timur dan Kelompok Tani Pattalassang 1 Desa Boto Lempangan Sinjai Barat.
Untuk pembangunan empat paket irigasi air tanah dangkal sektor tanaman pangan sebesar Rp609 juta diperuntukkan di Kelompok Tani Sipatokong Desa Baru, Kelompok Tani Benteng-bentenge Desa Saohiring, Kelompok Tani Mattumpu Kelurahan Bongki, Kelompok Tani Tanah Didih Desa Puncak.
Kemudian pembangunan tiga paket irigasi air tanah dangkal sektor perkebunan sebesar Rp 450 juta, bagi Kelompok Tani Bulu Lohe Desa Bonto, Kelompok Tani Marannu II Desa Saohiring dan Kelompok Tani Magganreng Desa Mattunreng Tellue.
“Jadi pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan air tanah dangkal bersumber dari DAU maupun DAK Kementerian Pertanian (Kementan). Alhamdulillah hasil komunikasi dan koordinasi pak Bupati membuahkan hasil,” kata Laode, Senin (27/6)
Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier maupun air tanah dangkal kata dia untuk memberikan ketersediaan air bagi tanaman hortikultura yang berada di daerah tersebut.
“Jadi yang memang ada sumber airnya kita bangun dalam rangka mendukung dan meningkatkan produktivitas pertanian sesuai harapan pak Bupati sehingga pendapatan petani lebih meningkat,” jelasnya.
Sekadar diketahui, tahun ini sebanyak tujuh paket irigasi besar yang kembali direhab Pemkab Sinjai, termasuk dua pembangunan irigasi baru di Kecamatan Sinjai Tengah dan Bulupoddo dengan total anggaran Rp19 Miliar lebih. (sir/fajar)