FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian telah membuat sitem iSIKHNAS, yakni sistem informasi kesehatan hewan Indonesia.
Sistem ini untuk melakukan pengumpulan informasi elektronik kesehatan hewan di lapangan, yang paling canggih dan menyeluruh di dunia.
Namun untuk kesehatan hewan kurban saat ini tengah terjadi krisis akibat wabah PMK (Penyakit Mulut Kuku).
Maka dalam hal itu, DPR RI Komisi IV tengah melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama kementan (Kementerian Pertanian) untuk membahas tuntas persoalan wabah PMK.
Dalam RDP tersebut, pemerintah ajukan anggaran 4,4 triliun untuk mengatasi wabah PMK.
Untuk pelaksanaan vaksinasi hewan, kementan baru melakukan vaksin hewan untuk mencegah wabah PMK sebanyak 55.000, dari total yang sudah disediakan 810.000 vaksin.
"Baru 55.000 yang baru di suntik vaksin hewan kurban. dari total 810.000, ujar Dirjen Kementan saat rapat RDP, Senin (27/6/2022).
Dalam hal ini DPR menyebut, vaksin hewan sudah dipesan sebanyak tiga juta dosis. Namun baru diambil 810 ribu dosis. Masih ada 2,2 juta dosis lagi yang belum diambil karena belum dibayar.
Melihat hal seperti ini, Ketua komisi IV Sudin menyatakan, Kementerian Pertanian tidak serius dalam mengatasi wabah PKM.
"Vaksin PMK sudah 810.000, belinya 3 juta. 2,2 juta masih menunggu bayaran, (bilang gitu aja), ini kementerian pertanian anggap tidak serius tangani wabah PMK," pungkas Sudin.
Maka, DPR merekomendasikan untuk penanganan wabah PMK bisa dilimpahkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di bawah Presiden Jokowi Langsung. (riki/fajar)