FAJAR.CO.ID, MAROS -- Menjelang pengoperasian Kereta Api rute Maros-Barru tahap pertama, Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan di Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros mulai melakukan perekrutan karyawan. Bahkan, hingga kini sudah ada sekitar 3000-an orang pendaftar.
Sejumlah masyarakat Pallantikang bersama Ormas Laskar Merah Putih (LMP) pun melakukan aksi unjuk rasa. Mereka meminta agar pihak Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan bisa memprioritaskan warga Pallantikang dalam proses rekrutmen ini. Mengingat selama ini warga Pallantikang sudah banyak mendapatkan dampak negatif dari proyek kereta api ini.
"Jadi aksi kita hari ini semata-mata untuk masyarakat Kelurahan Pallantikang. Khususnya bagi para pemuda agar kiranya bisa menjadi prioritas bagi yang memenuhi persyaratan untuk bekerja di kantor kereta api," ungkapnya.
Bahkan sebagai warga yang bermukim di Kelurahan Pallantikang dekat dengan stasiun, rel dan juga Kantor Balai Pengelola Kereta Api Sulsel, pihaknya tidak hanya ingin menjadi penonton dan menghisap debu saja.
"Tentunya kita juga berharap ada dampak positif untuk para warga sekitar. Salah satunya dengan diprioritaskan dalam perekrutan ini," jelasnya.
Sementara itu Kepala Kantor Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan, Andi Amanna Gappa mengatakan kalau pihaknya tentunya akan mempertimbangkan siapa saja yang akan bekerja di lingkup perkeretaapian, selama itu memenuhi persyaratan.
"Jadi tidak hanya untuk warga Pallantikang, tapi juga di desa-desa lain. Karena kita ada istilahnya proporsional dan di Maros ini ada beberapa desa, sehingga tentu ini menjadi pertimbangan selama memenuhi persyaratan," ujarnya.