Rektor UMI di Mata Sekjen PP KKT Jeneponto, Dikenal Pemberani dan Intelek, Tak Gentar Hadapi Preman Sekolah

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Senin 27 Juni 2022 atau bertepatan dengan tanggal 27 Dzulqaidah 1443 H, terbilang hari yang istimewa buat Prof. Dr. H. Basri Modding, SE, M.Si. Di hari itu, dia dilantik sebagai Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar untuk masa amanah 2022 - 2026, atau menggenapkan dua periode sebagai Rektor UMI Makassar. Sebelumnya, pada 2018, Prof Basri dilantik sebagai Rektor UMI Makassar periode 2018 - 2022.

Berbeda dengan periode pertamanya di tahun 2018, di mana calon Rektor UMI Makassar yang maju saat itu berjumlah 2 orang. Untuk periode 2022 - 2026, seluruh Fakultas di UMI hanya mengusulkan satu nama calon rektor yaitu Prof. Dr. H. Basri Modding, SE, M.Si.

Pencapaian prestasi Prof. Basri Modding membawa nama Kampus UMI Makassar meraih akreditasi A atau Unggulan menjadi salah satu faktor keterpilihannya menjabat Rektor selama dua periode.

Lalu bagaimana Rektor UMI Makassar Prof. Dr. H. Basri Modding, SE, M.Si di mata keluarga dan kerabatnya ?

Salah seorang kerabat Prof Basri, Abdul Rachmat Noer, yang juga Sekretaris Jenderal PP Kerukunan Keluarga Turatea (KKT) Jeneponto menceritakan profilnya kepada Fajar Online sesaat setelah pelantikan Rektor UMI Makassar.

"Prof Basri itu sejak dulu sudah memperlihatkan kecerdasan dan bakat kepemimpinan, sejak masih dibangku sekolah dan kuliah, beliau telah menunjukkan karakter keilmuan, kecendekiawanan dan leadership yang kuat," ungkap Rachmat.

Di masa sekolah yaitu di SMA Negeri 2 Makassar, Prof Basri memiliki kharisma yang kuat di kalangan teman-temannya. Dia sangat disegani karena sifat-sifat pemberaninya. "Beliau itu tidak punya rasa takut bahkan saking beraninya, tak jarang berkelahi di sekolah. Tak pernah takut dengan yang namanya preman sekolah," ungkap Rachmat sambil tertawa.

  • Bagikan