Hasto mengatakan, Kabupaten Sleman menjadi contoh wilayah yang prevalensi stuntingnya rendah yakni di bawah 10%.
Secara terpisah Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Dra. Hj. Andi Ritamariani menyatakan siap berkolaborasi dengan TNI dalam upaya penurunan angka Stunting di Sulawesi Selatan dengan melibatkan seluruh pihak yang ada untuk mencapai target angka Stunting 14% pada tahun 2024.
"Menindaklajuti kerjasama BKKBN Pusat dengan TNI dalam upaya penurunan Stunting, kita akan diteruskan ditingkat provinsi hingga kabupaten kota, kedepan kelaborasi kegiatan dalam pencegahan stunting akan kita tingkatkan bekerjasama Kodim di Kabupaten Kota" ujar Andi Rita.
Andi Rita menyebutkan penanganan Stunting harus dilakukan secara terpadu dengan melibatkan seluruh elemen pemerintah dan masyarakat.
"Masalah stunting tidak hanya berkaitan dengan masalah kesehatan tetapi juga terkait dengan sektor lainnya" terang Andi Rita usai menyaksikan pengukuhan KSAD TNI Dudung Abdurachman sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting secara virtual di Mamajang Kota Makassar.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Wakil Walikota Makassar, Fatmawati Rusdi, Asisten Teritorial Kepala Staf Kodam (Aster Kasdam) XIV/Hasanuddin Kolonel Arh Wirawan Yanuartono, Komandan Kodim 1408 Makassar, Letkol Inf. Nurman Syahreda, Kadis Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar, Chaidir dan Pihak Perum Bulog Sulselbar. (selfi/fajar)