FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto angkat bicara ihwal adanya dugaan oknum yang mencoba menawarkan “pelicin PPDB”.
Dia mengatakan, oknum tersebut hanya memanfaatkan kesempatan. Apalagi sekitar 5.947 yang tidak lolos jalur zonasi PPDB jenjang SD-SMP.
“Dalam laporan, tidak mungkin dia bisa rekayasa itu. Jadi kalaupun oknum membayar-bayar itu hanya spekulasi,” ujar Danny sapaannya, Jumat (1/7/2022).
Menurutnya, para orang tua peserta didik baru hanya ditipu dengan iming-iming jaminan lulus. Dia mengklaim PPDB berjalan fair.
"Jadi dibodoh-bodohi itu orang. Kalau lulus gara-gara membayar padahal fair," tutur orang nomor satu Makassar ini.
Hal ini juga dikatakan Danny, ketika ada momen-momen seperti ini (PPDB, dan momen lainnya) kerap kali banyak mafia.
"Selalu ada mafia di setiap momen. Teman-teman harus carikan saya bukti kalau ada aparat yang terlibat. Pasti saya kasih berhenti. Saya jaminkan," tegasnya.
Perihal adanya calo yang menawarkan Rp2 juta untuk masuk ke sekolah, ia bahkan menuturkan justru itu harga yang terbilang murah.
"Murah itu. Yang saya dengar Rp30 juta. Karena di daerah saja, ada temanku, saya tidak sebut daerah mana itu Rp7 juta. Kalau ada Rp2 juta berarti itu lebih murah dari daerah," jelasnya
"Jadi tidak mungkin hanya Rp2 juta. Itu main-main, mau ambil kesempatan saja," tambahnya.
Permainan itu kata dia, sejatinya tidak bisa dilakukan dan dipastikan rekayasa.
Lebih lanjut kata Danny, soal penundaan pengumuman sebelumnya justru merupakan penguatan terhadap sistem.