Ia mempersilakan siapa saja untuk berbagi pengalaman di kolom komentar untuk saling berbagi perasaan. Dan ia berharap agar siapapun dapat menjaga lisan agar tidak bertanya pertanyaan ‘kapan punya momongan’ kepada orang lain yang bisa memancing rasa kesedihan.
“Untuk yang suka bertanya kapan punya momongan dan yang serupa, sesungguhnya pertanyaan seperti itu untuk sebagian orang bisa menghadirkan suatu kesedihan. Kalau boleh saran, pertanyaannya diganti doa saja, agar yang bersangkutan segera diberikan keturunan. Karena doa yang tulus tentu sangat berarti, juga menyejukkan dan menguatkan,” ungkapnya.
“Saya Mohon doanya dari teman-teman, agar musibah keguguran ini menjadi pahala untuk saya dan mas Agus, kemudian Allah akan gantikan dengan yang lebih baik untuk kami berdua. Doa yang sama dari kami untuk teman-teman yang mengalaminya,” jelas Annisa.
“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun, allaahumma ujurnii fii mushiibatii wa akhlif lii khoiron minhaa. Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNya kami akan kembali (di hari Kiamat). Ya Allah, berilah pahala kepadaku dan gantilah untukku dengan yang lebih baik (dari musibahku),” tutupnya. (jpc)