Tiga Poin Penting Hasil Diskusi HMI Sulselbar dan Pertamina Soal Subsidi Tepat Sasaran

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Menanggapi program subsidi tepat sasaran yang ramai diperbincangkan masyarakat, Himpunan Mahasiswa Islam Badan Koordinasi Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (HMI Badko Sulselbar) yang diketuai oleh A. Ikram Rifqi bersama dengan jajaran pengurus terkait beserta HMI Cabang Makassar, Makassar Timur dan Gowa Raya datang melakukan audiensi dengan Pertamina Patra Niaga pada Selasa (5/7) di Kantor Patra Niaga Regional Sulawesi.

Diskusi pun berjalan dengan santai dan dinamis diterima oleh Pjs. Executive GM Pertamina Patra Niaga Sulawesi M. Rhum Mustafa beserta jajaran management terkait.

Pjs. Executive General Manager, M. Rhum Mustafa mengatakan pihaknya menyambut baik upaya positif yang dilakukan HMI Sulselbar dan Pertamina pun merasa terbantu dengan diluruskannya beberapa info-info yang tidak benar yang mungkin menjadi perbincangan masyarakat di diskusikan pada kesempatan ini. “Kami apresiasi karena HMI Sulselbar telah mengkaji secara mendalam program ini dan telah berperan mengangkat aspirasi dan akan mengkomunikasikan kebijakan ini kepada masyarakat dengan informasi yang benar,”ujar Rhum.

Pada audiensi tersebut, pihak HMI Sulsel menyampaikan terkait adanya kebijakan program pendataan pembeli BBM Subsidi khususnya Solar dan Pertalite, dengan rangkuman poin diskusi sebagai berikut :

  1. Aplikasi MyPertamina ternyata bukan satu-satunya alat untuk mendaftar program subsidi tepat. Pendaftaran bisa dilakukan via web, maupun secara offline di booth yang tersedia di SPBU. Sehingga menjawab keraguan akan pendaftaran yang tidak ramah orang yang awam terhadap gadget.
  2. Kerahasiaan data menjadi jaminan Pertamina terhadap individu yang meregister kendaraannya dengan kebijakan yang dicantumkan pada akhir pendaftaran yang harus dibaca dan disetujui oleh Konsumen. Data yang diinput bersifat umum.
  3. HMI mengkhawatirkan adanya upaya upaya pihak-pihak yang mencoba membuat tujuan program ini melenceng seperti adanya aplikasi palsu, dan penyebaran informasi tidak benar oleh pihak-pihak yang dirugikan dengan mekanisme ini.

Pada kesempatan tersebut, Pertamina menjelaskan bahwa program pendataan ini merupakan tahap awal dan masih berupa pendataan saja untuk kendaraan roda 4 atau lebih dan baru dijalankan sosialisasi di 13 Kota/Kabupaten. Untuk Sulawesi baru dijalankan di Kota Manado.

  • Bagikan