Minta Penggunaan MyPertamina Dihentikan, Anggota DPR RI: Bikin Ribet

  • Bagikan
Ilustrasi.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, meminta Pertamina menghentikan uji coba kewajiban pendaftaran kendaraan bermotor pengguna BBM bersubsidi dengan menggunakan aplikasi MyPertamina.

Langkah korporasi tersebut dinilainya belum tepat waktu, ribet, dan bikin heboh di masyarakat.

Salah satu penyebabnya adalah karena sosialisasinya yang kurang tepat. Masyarakat menganggap bahwa setiap pembelian BBM bersubsidi, harus mendaftar dan menggunakan aplikasi tersebut. Padahal maksudnya tidak seperti itu.

"Harusnya Pertamina cukup dengan menggunakan diksi sederhana seperti "Pendataan Kendaraan Bermotor". Bukan dengan kalimat yang serem-serem seperti Pendaftaran kendaraan bermotor bagi pengguna BBM bersubsidi," ujar Mulyanto, Jumat (8/7/2022).

"Karena faktualnya Pertamina tidak sedang melakukan pendaftaran untuk kemudian menyeleksi, mana dari kendaraan bermotor tersebut yang boleh menggunakan BBM bersubsidi dan mana yang tidak boleh," sambungnya.

Dengan uji coba ini, menurut Mulyanto sebenarnya Pertamina hanya melakukan pendataan kendaraan bermotor untuk kemudian diberi QR code. Kelak QR code tersebut akan digunakan sebagai input data dalam pembatasan BBM bersubsidi.

"Jadi Pertamina sekadar melaksanakan pendataan kendaraan bermotor. Bukan tengah melakukan seleksi mana kendaraan bermotor yang berhak mendapat BBM bersubsidi dan mana yang tidak berhak. Sebab, kriteria kendaraan yang berhak menerima BBM bersubsidi tersebut belum ditetapkan oleh pemerintah. Masih sedang digodok," ujar Wakil Ketua FPKS DPR RI.

  • Bagikan