FAJAR.CO.ID, TAKALAR -- Terbukanya keran ekspor ke China membuat petani porang di Indonesia tersenyum kembali. Pasalnya selama dua tahun tersendat karena pandemi.
Kembalinya gairah porang di Indonesia ditandai dengan ekspor 110 ton ke China senilai Rp4 Miliar. Eskpor ini perdana pasca pandemi Covid-19 dan dilepas langsung Mentan Syahrul Yasin Limpo, di Takalar, Sabtu, 9 Juli 2022.
Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif mendampingi pelepasan ekspor ini. Syahar yang sering dijuluki bapak porang Indonesia mengatakan ekspor perdana ini akan menjadi momentum untuk mengembalikan kejayaan porang.
Syahar memang dikenal punya passion ke sektor pertani, sekaligus menjadi pelopor porang di Sulsel. Mengedukasi masyarakat manfaat porang sehingga menjadi komoditi yang menguntungkan.
"Terkait dengan kegiatan ekspor hari, saya sebagai petani porang di Sulsel dan Indonesia yang sudah lama melakukan inisiasi dan akhirnya Alhamdulillah hari ini sudah terwujud ekspor perdana sejak pandemi Covid-19,"katanya saat ditemui di Takalar.
Politisi NasDem itu mengatakan, terbukanya ekspor ke China berkat kerja keras semua pihak, terutama Mentan yang intens komunikasi ke negara penerima porang.
"Proses perkebunan Porang di Sulsel telah melalu tahapan dan lulus kemudian production house pengolahan lulus di GACC China bekerjasama badan karantina pertanian Indonesia akhirnya sampailah puncaknya hari ini di Sulawesi Selatan ekspor direct ke China dan hari ini 110 ton chip Porang dalam bentuk olahan,"bebernya.
Sekretaris DPW NasDem Sulsel itu optimis jika kedepan harga Porang akan kembali naik dengan banyaknya permintaan yang ada. Tidak menutup kemungkinan tembus Rp10 ribu per kilo. Bahkan lebih.