"Saya yakin dengan permintaan ekspor yang begitu banyak, maka pasti normal lagi di akhir tahun ini 5 ribu ribu sampai 8 ribu, saya yakin dan optimis bisa tembus 10 ribu ke atas,"tegas Syahar.
Lebih lanjut, Syahar mengungkapkan jika porang bisa menjadi komoditi yang bisa dimanfaatkan oleh petani di Sulsel. Apalagi perawatannya tidak terlalu rumit dan makan biaya.
"Di Sulsel ini karunia karena daerah basis basis pertumbuhan tumbuh alami, di beberapa tempat, Takalar Gowa, Jeneponto, Sinjai, Bulukumba, Sidrap, Pinrang, Luwu Raya itu tumbuh liar,"jelasnya.
Sejak kita inisiasi dan edukasi, Alhamdulillah masyarakat sudah budidaya dari mereka dapatkan bibitnya di hutan kemudian dipindahkan.
Kedepan, Syahar mendorong agar sembilan pabrik porang di Sulsel bisa segara mendapatkan sertifikat layak produksi sehingga menampung porang petani.
"Di Sulsel, Takalar dan Makassar, sebentar lagi insyaallah Mentan akan mendorong di Bulukumba, Pinrang, Sidrap. Insyaallah bisa lolos production house,"pungkasnya. (Ikbal/fajar)
