Rayakan 300 Tahun Persahabatan, Kolaborasi Makassar-Aborigin Undang Decak Kagum

  • Bagikan
IST

Acara perayaan diawali Welcome to Country oleh Matthew Doyle, penduduk Aborigin di New South Wales, dan dilanjutkan pertunjukan dari wakil masyarakat Yolngu yang memainkan alat musik khas
Aborigin, Didgeridoo, diiringi permainan alat musik perkusi oleh para murid Mattravile Sports High School.

Tarian penyambutan juga dipersembahkan oleh gabungan penari Makassar dan murid
sekolah Australia, diiringi permainan alat musik oleh Daya Music Ensemble dari Indonesia.

Acara semakin meriah dengan penampilan Kalompoana Pa’saranganta, kelompok pemain musik dan penari yang didatangkan langsung dari Makassar. Alunan musik dan tarian yang ditampilkan menceritakan keagungan negeri Sulawesi Selatan dengan 4 etnis yaitu Makassar, Bugis, Mandar,
dan Toraja.

Para tamu hadirin dipukau dengan penampilan Daya Quartet Performance yang dipimpin Prof Tjut Njak Deviana Daudsjah. Anging Mamiri, salah satu dari 3 lagu yang dimainkan, berhasil menghipnotis para hadirin untuk menyanyi bersama dan menambah kehangatan suasana.

Tidak cukup sampai disitu, penampilan tari solo oleh Rosmala Sari Dewi diiringi alunan piano yang dimainkan Prof Deviana semakin membuat kagum para hadirin.

Acara ditutup dengan penyerahan bunga apresiasi oleh Konsul Jenderal RI Sydney, Vedi Kurnia Buana, kepada Lucy Surtandi selaku project manager, Prof
Deviana dan Suhendi Kosasih, selaku Direktur Artistik, dan para pengisi acara.

Interaksi dengan nelayan Makassar pada awal abad ke-18 merupakan interaksi pertama penduduk Yolngu Aborigin di Australia dengan dunia luar.

  • Bagikan