"Inovasi ini menggunakan pendekatan yang humanis atau satu. Satu tenaga kesehatan untuk seorang penyandang disabilitas. Juga, penggunaan kartu kunjungan yang disesuaikan dengan jenis disabilitas yang dialami. Yang paling penting adalah adanya kolaborasi lintas sektor baik dari internal pemerintah daerah maupun organisasi, yayasan serta pihak-pihak lainnya," tambah Amran Mahmud menjelaskan inovasi dengan inovator Kepala UPTD Puskesma Keera, Ruslan.
Adapun manfaat atau dampak dari implementasi inovasi ini yaitu seluruh penyandang disabilitas yang berjumlah 19 orang sudah tertangani, 14 orang sudah mulai mandiri dalam melakukan aktivitas hariannya. Juga dari 17 orang diantaranya yang berusia produktif, 12 orang telah bekerja. Serta anggota keluarga dan masyarakat mulai peduli dan menerima keberadaan mereka.
Sementara, Tim Panelis Independen, Prof JB. Kristiadi yang juga memandu kegiatan pemaparan dan wawancara ini mengapresiasi inovasi Masker Pelita ini.
“Ini suatu inisiatif yang harus dihargai, perlu direplikasi daerah lain juga. Baik kita berikan tepuk tangan untuk Pak Bupati dan inovator di Wajo," ucapnya menutup kegiatan sambil diikuti tepuk tangan oleh para Tim Panelis Independen. (man)