FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Pasca-terpilih masuk top 99 inovasi pelayanan publik yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), kini program Masyarakat Keera Peduli Disabilitas (Masker Pelita), bersaing masuk top 45.
Jika Masker Pelita yang dicetus Unit Pelaksanan Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Keera mampu menembus top 45 inovasi pelayanan publik, maka berhak mendapat dana insentif daerah dari pemerintah pusat.
Sebagai bentuk dukungan penuh atas inovasi ini, Bupati Wajo, Amran Mahmud mempresentasikan langsung "Masker Pelita" dihadapan Tim Panelis Independen Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2022. Presentasi dan wawancara ini berlangsung secara virtual di Aula Kantor Bappelitbangda Kabupaten Wajo, Selasa (12/07/2022).
Dihadapan Tim Panelis yang terdiri dari beberapa pejabat kementerian dan akademisi, Amran Mahmud mengurai jika inovasi ini dilatarbelakangi oleh jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Wajo yang totalnya sekira 1.475 orang. 53 diantaranya di Kecamatan Keera.
"Inovasi Masker Pelita ini, tujuannya bukan hanya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada penyandang disabilitas, tetapi juga memandirikan sekaligus memberdayakan para penyandang disabilitas," ucap Amran Mahmud.
Amran Mahmud yang didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan, Armin, Asisten III Pemkab Wajo, Narwis, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah, Andi Pallawarukka, Kabag Organisasi, Muhammad Ilyas, serta tim lainnya, menuturkan bahwa sertidaknya ada 3 nilai kebaruan atau keunikan dari inovasi Masker Pelita ini.