"Kita lihat dari perjalanan beliau sebagai mahasiswa, menjadi dosen, pengacara, berpartai, kemudian terpilih Wali Kota Parepare dan selanjutnya Ketua Golkar Sulsel. Ini perjalanan yang patut dijadikan pelajaran," tambahnya.
Sementara Dosen FISIP Universitas Bosowa, Alin Anas mengatakan, Taufan Pawe tidak sekedar Wali Kota Parepare dua peridoe. Eksistensi TP menjelma sebagai tokoh yang layak kita jadikan panutan.
"Bapak Taufan Pawe kini menjadi sosok panutan kita. Bukan hanya sebagai representasi tokoh politik lokal akan tetapi tokoh yang saat ini sudah mulai diperbicanghkan pada tingkat nasional. Itu patut kita apresiasi," katanya.
Ali Anas menambahkan, Sulsel rindu dengan pemimpin politik yang siap melalukan transformasi kepemimpinan.
"Dan pak wali Kota Patepare memfasiltasi kita untuk mendiskusikan ini. Berarti bapak TP telah membuka diri dan ruang terhadap kaderisasi politik dan kepemimpinan. Tinggal kemudian bagaimana teman-teman mahasiswa merawatnya," katanya.
Sementara Wali Kota Parepare, Taufan Pawe mengaku terhormat bisa berbagi pengalaman bersama mahasiswa di Sekolah Kepemimpinan, Politik, dan Demokarsi yang digelar Univeristas Bosowa.
"Proses edukasi jangan kita anggap remeh. Saya juga seperti adik-adik mahasiswa dulunya bukan siapa-siapa. Tapi karena proses belajar, saya bisa berada disini," kata TP.
Ketua Golkar Sulsel itu meminta, mahasiswa wajib menanamkan kepada dirinya sebuah asa. Jangan pernah lelah dalam mencari jati diri. Dan pada akhirnya jati diri itu akan teraktualisasi dengan baik.