"Sekarang masih berjalan dan masalah pelayanan administrasi yang dulu jadi keluhan masyarakat memang jauh berkurang, bukan berarti tidak ada lagi, tapi bisa ditekan," kata Direktur RSUD Sinjai, Kahar Anies, Rabu, 13 Juli.
Kehadiran gerai ini juga diakui oleh warga Desa Massaile, Kecamatan Tellu Limpoe, Uddin. Dia sangat terbantu saat anaknya melahirkan di RSUD Sinjai. Dimana saat itu, cucunya harus menjalani perawatan setelah dilahirkan. Hanya saja cucunya belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Oleh karena itu, dia meminta kerabatnya agar cucunya bisa didaftarkan sebagai peserta BPJS. "Saya minta tolong ke keluarga supaya saya tidak berlaku umum karena biayanya besar, tapi saya kaget saat petugas rumah sakit memberikan kartu BPJS milik cucuku, katanya sudah selesai, petugas yang urus," bebernya.
Selain pelayanan gerai terpadu, Bupati Sinjai juga menggelontorkan puluhan miliar untuk membayar iuran BPJS Kesehatan warganya. Setiap warga yang belum memiliki BPJS dan menjalani perawatan, maka RSUD memberikan kesempatan 3x24 jam kepada keluarga pasien untuk mengurus BPJS Kesehatan gratis agar kartu BPJSnya bisa langsung aktif.
"Ini sangat membantu, mengurus BPJS Kesehatan juga tidak cukup sehari, kartunya juga bisa langsung aktif, tidak perlu menunggu 14 hari," ungkap Hasrullah, warga Kelurahan Lappa, Sinjai. Hasrullah sendiri merupakan orang tua salah satu pasien yang menjalani perawatan di RSUD Sinjai dan mengalami kondisi tersebut. (sir)