Subsidi BBM Bakal Dialihkan ke Kendaraan Listrik

  • Bagikan

”Kami ingin mengusulkan pembuatan sejumlah pilot project kendaraan EV atau kendaraan listrik dan itu bisa dikonversi dengan baterai listrik buatan dalam negeri. Dalam 2,5 tahun, apabila kita bisa buat, itu bagus,” urai Luhut.

Sektor swasta juga tak ketinggalan dalam mendukung edukasi dan transisi menuju kendaraan listrik. Perusahaan ride-hailing transportasi berbasis aplikasi Grab Indonesia menyatakan akan berjalan beriringan dengan pemerintah untuk meningkatkan penerimaan mobil listrik kepada masyarakat.

Grab Indonesia melalui GrabElectric, yakni armada-armada yang menggunakan kendaraan listrik, saat ini telah memiliki sekitar 8.500 unit kendaraan. Terdiri atas roda empat dan roda dua. Sebanyak 8.500 unit armada kendaraan listrik tersebut tersebar di delapan provinsi di Indonesia.

”GrabElectric merupakan upaya Grab untuk mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di tanah air serta mendukung upaya pemerintah untuk memiliki lebih dari 2 juta kendaraan listrik pada 2030 nanti,” ujar President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.

Secara terpisah, pakar ekonomi Aviliani mengatakan bahwa kondisi ketidakpastian global saat ini membuat pemerintah tidak akan mampu terus-menerus memberikan subsidi BBM. Sebab, anggaran yang dihabiskan untuk subsidi BBM mencapai Rp 500 triliun.

Saat ini, lanjut Aviliani, harga BBM sudah di atas USD 100 (Rp 1,5 juta) per barel, bahkan diprediksi naik di angka USD 150 (Rp 2,2 juta) per

”Sekarang kalaupun inflasi kita terlihat bagus, itu kan salah satunya karena pemerintah menyubsidi BBM. Coba kalau BBM tidak disubsidi, pasti inflasi akan naik. Nah, seberapa jauh pemerintah bisa menyubsidi BBM, saya rasa itu paling jauh akhir tahun. Tahun depan tidak mungkin menyubsidi BBM terus,” ujarnya.

  • Bagikan

Exit mobile version