Dalam kondisi saat ini, Aviliani juga mengingatkan pemerintah untuk memberikan subsidi kepada masyarakat, bukan ke barang. Sebab, dia menilai akan sangat berbahaya.
”Selalu ada perilaku moral hazard, orang yang tidak patut disubsidi ingin disubsidi juga. Nah, ini perlu menjadi perhatian,” ujarnya.
Sementara itu, mengenai transisi basis kendaraan bensin ke listrik, khususnya di segmen roda empat, pemerintah perlu lebih masif memassalkan kendaraan listrik. Berdasar data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan kendaraan roda empat berbasis listrik masih sangat rendah.
Pada 2019, Indonesia menjual kendaraan listrik berbasis baterai hibrida (plug-in hybrid electric vehicle/PHEV) 25 unit dan kendaraan listrik hibrida (hybrid electric vehicle/HEV) 787 unit.
Penjualan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) baru tercatat pada 2020 sebanyak 125 unit. Lalu, PHEV terjual 8 unit dan HEV 1.191 unit pada tahun yang sama. (jpc)