Gerakan Ayo Makan Telur, Kontribusi Nyata PKK Barru Cegah Stunting

  • Bagikan


FAJAR.CO.ID, BARRU -- Bupati Ir. H. Suardi Saleh, M.Si mengatakan Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Hal itu dikemukakan saat memberikan sambutan pada acara louncing Inovasi gerakan ayo makan telur yang berlangsung di lantai 6 Menara MPP, Kamis (14/6).

Suardi Saleh mengatakan stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa.

Hal ini dikarenakan anak stunting, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.

"Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting dengan bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global," sebutnya.

Ia juga menambahkan bahwa, sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 menyebutkan, mengonsumsi telur satu kali sehari dapat meningkatkan tinggi badan anak-anak.

Lebih lanjut bupati mengemukan, terkait dengan hal tersebut maka pemerintah berkomitmen untuk mendorong masyarakat meningkatkan konsumsi telur mengingat telur merupakan salah satu solusi untuk
persoalan kebutuhan gizi yang dapat mencegah stunting.

  • Bagikan