FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) plus menjadi salah satu program unggulan Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) sejak awal kepemimpinannya.
Program ini merupakan kali pertama dicetuskan di Indonesia dan menjadi solusi dalam mengatasi kebutuhan kesehatan masyarakat.
Jamkesda Plus telah dijalankan di Kabupaten Sinjai sejak tahun 2018. Jika Mantan Bupati Sinjai, Alm. Andi Rudiyanto Asapa menjadikan program jamkesda untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat cukup membayar iuran 10 ribu per Kepala Keluarga (KK), maka lain halnya dengan Jamkesda plus di era putranya.
Program Jamkesda plus tersebut selain kerjasama dengan BPJS Kesehatan, juga memberikan layanan kesehatan secara gratis untuk membiayai pelayanan di luar tanggungan BPJS Kesehatan.
Seperti penyediaan rumah singgah pasien di Makassar, home care home visit, penyediaan gerai pelayanan satu pintu, dan Public Safety Center (PSC) 119
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Sinjai, Mahyuddin mengatakan, persentase masyarakat Sinjai yang telah terdaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah mencapai 97 persen.
Oleh karena itu, Sinjai telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan semesta. Sehingga, setiap masyarakat yang baru mendaftar peserta BPJS kesehatan langsung bisa digunakan tanpa menunggu waktu selama 14 hari di semua fasilitas kesehatan.
Selain itu, ada program rumah singgah pasien yang terletak di Kota Makassar. Gagasan ini didorong agar tidak ada lagi warga Sinjai yang mau dirujuk ke Rumah Sakit Makassar tapi menolak karena kendala tempat tinggal dan biaya hidup.