FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Baru-baru ini kelompok kriminal bersenjata (KKB) menganiaya dan menembak sepuluh warga sipil di Kabupaten Nduga, Papua.
Mantan anggota TNI, Ruslan Buton, menyayangkan sekarang prajurit justru terkesan lemah dan dianggap tidak punya kemampuan tempur.
Ruslan Buton mempertanyakan apakah hal tersebut berkaitan dengan keputusan politik yang keliru terkait Papua ini.
“Ini menjadi pertanyaan. Berarti kan kalau saya menilai ada keputusan politik yang keliru tentang hal di Papua ini,” ujar Ruslan Buton di kanal YouTube Refly Harun yang tayang pada Senin (18/7).
Mantan anggota TNI yang dipecat karena meminta Presiden Jokowi mundur dari jabatannya ini menduga pimpinan TNI takut pada HAM.
Kendati jika itu masalahnya, Ruslan Buton berharap diberi izin menemui Panglima TNI sebagai seorang prajurit untuk meminta direkrut guna mengatasi KKB di Papua.
“Izinkan saya bisa ketemu Panglima TNI untuk menyampaikan ‘jangan musuhi kami, kami ini anak bangsa yang nasionalis, rekrut kami’,” ujar mantan anggota TNI yang terakhir kali berpangkat kapten ini.
Lebih lanjut, Ruslan Buton mengaku siap menyiapkan seratus personel untuk diberangkatkan ke Papua dengan masa pelatihan dan persiapan selama tiga bulan.(wartaekonomi/fajar)