FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - - Kisruh di Golkar Enrekang belum selesai. Pasca gagalnya pelantikan pengurus DPD II Golkar Enrekang dibawah kendali Muslimin Bando (MB) yang juga bupati, pada Jumat 15 Juli akhir pekan lalu, makin memperpanjang kisruh di partai berlambang beringin rimbun ini.
Salah satu kader senior Partai Golkar, Andi Natsir secara terbuka menyatakan mundur dari kepengurusan. Sesuai SK DPD I Partai Golkar Nomor : 006/DPD I/PG/III/2022 Tanggal 31 Maret 2022 yang ditandatangani Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe dan Sekretaris A Marzuki Wadeng, Andi Natsir ditunjuk sebagai Ketua Harian.
"Saya terima kasih ke DPD I yang telah mempercayai saya. Tapi karena ada penolakan dari Pak Ketua (MB) saya nyatakan mundur. Saya bukan pemburu jabatan," kata Andi Natsir, Rabu, 20 Juli.
Ia sendiri menyampaikan alasan gagalnya pelantikan akhir pekan lalu itu karena ada penolakan dari kubu ketua terpilih terhadap dirinya sebagai ketua harian. Alasan lain seperti kepengurusan kuota perempuan yang tidak mencapai 30 persen disebutnya alibi.
Mantan ketua DPRD Enrekang ini tidak mengetahui alasan penolakan kubu MB kepadanya. Sementara dialah yang bertandatangan dan memberikan rekomendasi dukungan Golkar Enrekang pada MB sebagai calon bupati pada periode pertamanya, 2013 lalu, saat menjabat Plt Ketua Golkar Enrekang kala itu.
Andi Natsir hanya menyayangkan karena selama kepemimpinan MB, kursi Golkar justru menurun dari 8 menjadi 7 pada pemilu 2014, lalu berkurang lagi sisa 6 kursi saat ini.
"Saya hanya prihatin pada partai. Saya sudah dampingi 7 bupati tapi baru kali ini kursi Golkar terus turun," bebernya.