"Mahasiswa harus menguasai teknologi, tapi harus memiliki karakter juga. Jika perilaku dan moral tidak ada, buat apa sekolah tinggi," tekannya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Yayasan STIFA, Sahibudin A Gani, mengatakan bahwa orang STIFA selain dibekali Hardskill dan softskill adalah pendidikan karakternya yang juga tak kalah penting. Tidak hanya mahasiswa, tapi juga dosen dibekali pula. Dirinya mengatakan bahwa semua tindak tidak terpuji bisa saja terjadi tidak hanya mahasiswa dengan mahasiswa, tetapi banyak juga kasus dosen kepada mahasiswa, dosen kepada sesama dosen, staf dan lainnya. (mia)