"Alhamdulilla Dr Syaifullah Muhammad ini sebagai Direktur ARC bersedia menjadikan opini sebagai bagian dari pada ekositim pengembangan nilam secara nasional sehingga ini saya kira sesuatu yang bermanfaat bagi UMI dan kita akan perankan untuk bisa berkontribusi dalam skala yang lebih luas secara nasional,"ucapnya.
Untul shating-sharingnya, KUI UMI sudah diperlihatkan bagaimana memprosesing nilam, kemudian dapat minyak atsirinya. Minyak Atsiri itu bisa diproduksi dengan berbagai turunan, ada bentuk parfum ada dalam bentuk sabun anti anging dan sebagainya.
"Saya kira ini sebuah produk yang punya potensi pasar yang besar, sehingga didalam pengembangannya nanti tidak hanya kita bisa mengembangkan inovasi dan teknologi tapi ini sangat bermanfaat bagi pengembangan ekonomi masyarakat dan daerah," ucapnya.
Untuk itu salah satu fokus KUI UMI adalah menjadikan inovasi dan irisasi itu salah satu unggulan UMI kedepan. Ini juga nyambung dengan apa yang dibicarakan oleh ARC Sehingga pembahasan tersebut, akan dimasukkan dalam agenda dalam rangka pengembangan inovasi dan hilirisasi.
Ketua Atsiri Research Center-ARC) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Dr. Syaifullah Muhammad, ST, M.Eng mengatakan mulai saat ini penting membuat tim. Apalagi membuat roadmap, dimana harus ada target jangka pendek dan jangka panjang. Tim ini yang terus digenjot untuk aktif dan bisa membuat produk.(wis)