FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pencapaiannya hari ini tak terlepas dari tangan dingin kedua orang tua yang menggembleng dirinya di masa belia.
Andi Muzakkir Aqil, pria yang lahir, tumbuh dan besar di pelosok Pare-Pare, Sulawesi Selatan terbilang sukses menaklukkan kerasnya ibu kota yang katanya lebih kejam dari ibu tiri.
Putra yang berasal dari tanah kelahiran Presiden ketiga RI, BJ Habibie ini bukan berasal dari keluarga berada. Namun tekad kuatnya untuk sukses menggapai impian, Muzakkir mampu membuktikan bahwa strata sosial bukan sebagai alasan untuk tidak punya mimpi besar.
Bersama enam saudaranya, Muzakkir hidup di keluarga sederhana. Ia merengkuh pendidikan dasar hingga menengah atas di tanah kelahirannya. Setelahnya ia melanjutkan pendidikan ke Makassar.
"Orang tua adalah role model terbaik bagi saya," ungkap Muzakkir di Jakarta, Sabtu (23/7/2022).
Ya, bukan tanpa alasan bahwa orang tua adalah segalanya bagi Muzakkir. Di setiap langkah yang ia tempuh, doa dukungan besar orang tua tak pernah putus mengiringi.
"Di saat teman mengasingkan kamu, orang tua tetap akan selalu ada. Beliau mendidik kita bagaimana hidup sederhana, menghargai orang. Kalau istilah orang, kita sipakatau, sipakainge," tegasnya.
Air matanya tiba-tiba saja menetes saat mengenang kepergian orang tua kembali ke pangkuan Tuhan.
Ketika Muzakkir dalam perjalanan, baru meninggalkan kampung halaman menuju perantuan. Tiba-tiba dapat kabar orang tuanya telah meninggal dunia.
“Saya paling sedihnya ketika saya baru saja bercengkrama, saya terbang. Ketika mendarat saya dengar kabar. Saya dapat kabar itu di atas pesawat. Ternyata beliau sudah tidak ada. Itulah titik yang paling menyedihkan yang membuat saya harus berjalan sendiri,” katanya lirih.