"Sebenarnya Statement itu bersumber dari pertanyaan wartawan. Saya katakan kejadian sekarang ini adalah rangkaian kejadian yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lain," kata Taufan Pawe di
"Terus pertanyaan selanjutnya bagaimana tanggapan saya dengan keadaan ini. Saya katakan kader Golkar yang baik tidak mungkin saling mencederai, tidak mungkin ambil langkah inkonstitusional," lanjutnya.
Politisi berlatar doktor ilmu hukum itu menilai rapat pleno kubu Kadir Halid tidak sah berdasarkan juklat nomor 4 tahun 2020.
Menurutnya juklat itu mengatur secara jelas rapat pleno hanya bisa dipimpin ketua. Kedua rapat pleno agendanya harus jelas, harus tercantum dengan baik.
"Bahkan agenda tercantum dengan baik supaya persiapan pleno cukup. Undangan pleno kemarin itu hanya undangan pleno tidak ada agendanya. Saya dikonfirmasi pengurus, saya bilang itu tidak sah. Saya di Jakarta ada agenda tidak bisa hindari. Ada dari menteri," katanya.
Taufan Pawe mengaku siap jika kubu Nurdin Halid melayangkan somasi atas perbuatannya.
"Sekarang kalau bicara itu mau dipersoalkan itu mau disomasi, dalam hukum ada namanya Notoir. Saya sudah siap dengan pembelaan," katanya.
"Tidak menutup kemungkinan saya punya kartu truf untuk membuktikan, tapi semuanya itu saya harus katakan kepada kita saya lebih cinta Golkar. Saya tidak mau rusak Golkar, ini kata kuncinya," lanjut Taufan Pawe.
Taufan Pawe menyatakan siap membuktikan pernyataannya jika ada pihak yang keberatan.
"Kalau saya ada keberatan, itu otaknya si A saya bisa buktikan. Dalam teori hukum ada istilah kausalitas, sebab akibat. Kalau ada asap saya harus buktikan ada api. Insyaallah saya adalah kader Golkar, saya selalu menjaga harkat, martabat, dan marwah Golkar," katanya. (ikbal/fajar)