FAJAR.CO.ID, BANTAENG -- Kopi Liberika produksi Bantaeng yang dipandang sebelah mata, kini telah mulai dipasarkan hingga Eropa.
Pimpinan Redaksi Harian Fajar, Arsyad Hakim, berkesempatan mencicipi kopi hasil kreativitas UMKM Bantaeng tersebut.
Ilham Azikin menyuguhkan langsung kopi yang disulap menjadi wine. Kopi yang diekstrak menyerupai minuman ala Eropa.
Meski melalui fermentasi, kopi liberika yang disajikan menjadi wine, namun tidak menghasilkan alkohol seperti wine pada umumnya.
Di Bantaeng, kopi Liberika disebut juga kopi Belanda. Itu karena pohon jenis kopi ini tinggi dan besar.
"Pohonya besar. Kopi ini juga dibawa oleh orang Belanda, makanya kopi ini disebut kopi Belanda," kata Ilham Azikin diacara Bincang Spesial bersama Pimpinan Redaksi Harian Fajar, Arsyad Hakim, di rujab Bupati Bantaeng, Selasa, 26 Juli 2022.
Karena pohonnya besar, masyarakat menggunakan pohon kopi liberika sebagai pembatas kebun.
Jika dibandingkan dengan jenis Robusta dan Arabika, liberika tak memiliki peminat. Namun lewat kegigihan Bupatinya, Ilham Azikin mampu mengolah Sumber Daya Alamnya (SDA) kini menjadi salah satu penguat ekonomi daerah.
Ilham Azikin, mengaku, Liberika kini merupakan salahsatu komiditi unggulan, dengan pendekatan kualiatas kopi yang merupakan tanaman produktif masyarakat.
Wine kopi liberika produksi Bantaeng kini telah diekspor hingga eropa dan beberapa negara seperti Jepang.
Meski, kata Ilham jumlahnya masih sedikit dikarenakan hasil produksi yang masih terbatas.
"Makanya masuk dalam kelas premium. Jenis populasinya tidak banyak. Namun dua tahun ini kita sudah didukung oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Kementerian Pertanian untuk pengadaan bibitnya," kata Ilham Azikin.