Ribut-ribut Internal Golkar Sulsel, Ini Saran Pengamat

  • Bagikan
IST

"Taufan Pawe juga memimpin Golkar tidak ada gunanya, karena terus digoyang, konsolidasi tidak berjalan, ya memang kalau mau diganti (TP), harus ganti sekarang, dan penggantinya harus mampu mengkonsolidasikan internal Golkar," ungkap Ali.

Meski begitu, Ali mengatakan posisi TP lumayan kuat, hanya saja posisi tersebut bisa melemahkan dia terhadap gerakan Ketua Pemenangan Pilpres Airlangga, Ilham Arief Sirajuddin alias IAS yang rajin bergerak ke daerah.

"Pergerkan IAS konsolidasi ke daerah-daerah itu lambat laun mengegrogoti TP, dan yang digarap memang yang tidak mendukung TP. Gerakan IAS ini mempersempit ruang gerak TP, sehingga diujungnya Musdalub itu akan digaungkan kembali, cepat atau lambat gerakan Musdalub akan menjatuhkan TP," jelas Ali.

Ali juga mendapat kabar bahwa DPP Golkar mulai ragu terhadap kemampuan TP untuk mengkonsolidasikan kader Golkar, ditengah isu Musdalub dan perseteruan dengan Nurdin.

"Apalagi saya dengar kabar DPP mulai sangsi (ragu) dengan janji-janji TP, karna TP tidak mampu mengkonsolidasikan Golkar. Bahkan, konon kabarnya, TP tidak mampu membiayai lagi operasional Partai Golkar, jadi kemungkinan besar akan dilengserkan," demikian Ali.

Sebelumnya, TP merespon anggapan sejumlah pihak yang meragukan dirinya memimpin Golkar Sulsel. Dia menyebut, banyak yang tidak yakin dengan kemampuannya mengelola partai sebesar Partai Golkar.

“Walaupun saya junior di Golkar, ada yang mengatakan dirinya senior di Golkar, tapi menurut saya, hasil (kerja) yang dilihat. Saya tidak mengatakan diri saya hebat di Golkar. Saya orang biasa-biasa di Golkar. Saya ditakdirkan sebagai kepala daerah (jadi Ketua Golkar Sulsel), tentu nilaiku beda dengan kader yang belum pernah jadi kepala daerah,” ungkap Taufan. (ikbal/fajar)

  • Bagikan

Exit mobile version