FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Yayasan Hadji Kalla (YHK) bekerja sama Atsiri Reasearch Center (ARC) Banda Aceh telah menggelar pelatihan untuk kelompok UMKM dan petani nilam di di Kyriad Haka Hotel selama 25-27 Juli 2022.
Selain materi teoritik, kegiatan ini juga diikuti praktik pembuatan produk turunan nilam, seperti parfum, aroma terapi hingga sabun cair.
Kepala Atsiri Research Center Universitas Syiah Kuala, Dr. Syaifullah Muhammad, ST, M.Eng., mengungkapkan, timnya sangat senang bisa berbagi ilmu kepada para peserta pelatihan. harapannya, akan hadir UMKM baru yang punya ketertarikan terhadap produk-produk baru turunan nilam.
ARC sendiri telah meneliti dan mengembangkan komoditas nilam selama kurang lebih tujuh tahun terakhir. Nilam merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia ke banyak negara terutama di Benua Eropa.
“Sebenarnya sudah sangat lama proses ekspor ini kita lakukan ke mancanegara, bahkan sudah sejak zaman penjajahan. Dalam beberapa tahun terakhir, kita sudah mulai mengembangkan produk-produk turunan dari nilam, seperti parfum, lotion, medicated oil, dan juga anti-aging dari bahan aktif nilam. ARC pun membina UMKM agar mereka bisa memiliki kemampuan, pengetahuan dan teknologi untuk membuat produk-produk berbasis minyak nilam,” bebernya.
Sulawesi sendiri adalah produsen minyak nilam terbesar di Indonesia yang sebelumnya dimiliki Aceh. Saat ini Sulawesi menjadi pemasok lebih dari 70% kebutuhan minyak nilam dunia.
"Sudah banyak perusahaan-perusahaan besar yang mengambil minyak nilam dari Sulawesi. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa Sulawesi menjadi tempat yang sangat potensial untuk dijadikan pusat pengembangan produk-produk turunan nilam," sebut Dr. Syaifullah.