Chief Strategy & Technology Officer Kalla Group, Achmad Soegiarto, mengatakan, ekosistem transportasi dan logistik memang sangat menarik untuk dilirik. Namun, tantangan terbesar saat ini adalah budaya digital pada bisnis tersebut ternyata masih minim.
"Berdasarkan riset yang kami dapatkan ialah sebesar 38% tantangan bisnis transportasi dan logistik masih terkendala modal untuk beralih ke digital. Logistik ini memang merupakan peluang dan tantangan. Yang kita pikirkan adalah jangan sampai platform-nya yang bikin orang dari luar lagi. Jadi, kita harus cepat," ungkap Achmad Soegiarto.
Pada workshop series ini, KALLA juga menghadirkan salah satu local hero startup, Founder Helper Indonesia, Abdur Razak A. Ia menjelaskan, Helper Indonesia memiliki konsep bisnis mempertemukan orang yang membutuhkan bantuan dan orang yang siap membantu. Profil mitranya berbagai macam, dari mahasiswa hingga pekerja yang memiliki jadwal shifting di kantornya.
Beragam orderan yang diperoleh Helper Indonesia, mulai dari pengiriman barang, membantu packaging hingga belanja. "Orderan yang kami terima mencapai 150 per hari. Saat ini kita memang fokus pada model B2C, tetapi kita juga mulai merancang model B2B pada bisnis logistik," ungkap Razak.
Adapun deretan narasumber lainnya ialah Imam Sedayu selaku COO SiCepat, Dika Maheswara selaku CEO Maheswara, Anthony Amni selaku Head of Territory AWS Indonesia hingga Yuswo Hadi selaku Managing Partner Inventure. Mereka pun telah membagikan berbagai peluang bisnis yang bisa dilirik pada sektor transportasi dan logistik.