FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pesan terakhir Brigadir Joshua Hutabarat kepada pacarnya Vera Simanjuntak diungkap oleh Kamaruddin Simanjuntak, Ketua Tim Advokat Pembela Hukum dan Keadilan Keluarga Brigadir Joshua.
Pesan terakhir Brigadir Joshua Hutabarat disampaikan saat video call dengan Vera Simanjuntak.
Brigadir Joshua Hutabarat menangis. Vera Simanjuntak juga ikut menangis. Keduanya larut dalam kesedihan.
Foto tangkapan layar Brigadir Joshua dan Vera Simanjuntak menangis dibagikan oleh Kamaruddin Simanjuntak melalui akun Facebooknya.
Menurut Kamaruddin, saat video call Brigadir Yosua pamit dan meminta Vera Simanjuntak untuk mencari pria lain.
“Pamitan dan memohon maaf serta meminta mencari “pria lain” sebagai pengganti dirinya,” yang dilansir pojoksatu.id dari akun Facebooknya, Kamis (28/7).
Brigadir Josua seolah mengisyaratkan kepada Vera bahwa hidupnya tidak akan lama lagi.
Brigadir Josua mengatakan kepada Vera bahwa dia akan pergi untuk selama-lamanya.
“Dia akan pergi untuk selamanya, karena akan dibunuh oleh para Squad Lama yang pada kurang ajar,” kata Kamaruddin menirukan ucapan Brigadir Josua kepada Vera.
Kekhawatiran Brigadir Josua pun terjadi. Ia tewas tertembak di rumah mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Polri menyebut Brigadir Josua tewas saat tembak menembak dengan ajudan Ferdy Sambo, Bharada E.
Bharada E menembak Brigadir Joshua karena melecehkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi di dalam kamar.
Publik meragukan pernyataan Polri. Bagaimana mungkin seorang ajudan berani melecehkan istri jenderal bintang dua yang notabene atasannya sendiri.