“Kita sepakat bahwa identitas itu harus menjadi orientasi pembangunan SDM ke depan yaitu SDM yang jujur, berdedikasi, dan bermanfaat kepada orang lain. Hal itu harus menjadi jati diri bangsa Indonesia, kalau tidak menjadi jati diri bagi bangsa Indonesia, maka korupsi tidak akan pernah selesai,” tegasnya.
Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian, Ary Ginanjar mengatakan sudah beberapa kalibia berkolaborasi dengan KPK untuk memberikan pelatihan terkait pembentukan karakter manusia.
Apalagi sekarang memberikan training untuk KPK yang disebut paku integritas. Dimana dalam program ini tak hanya bicara soal penindakan atau pencegahan tetapi justru pendidikan. Sebab diibaratkan ada sebuah kuali yang bocor lalu diisi dengan tekanan yang besar maka dia akan terus bocor.
"Nah bagaimana jika tekanan itu dihilangkan? Tentunya bukan hanya dengan memperbaiki kesempatan. Tapi tergantung niat untuk memperbaiki jati diri sehingga Indonesia bisa bebas korupsi, dan Indonesia emas akan terwujud,” ucapnya.
Turut hadir, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat Wawan Wardiana, Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK Dian Novianthi, trainer ESQ Bramanto Wibisono, dan Tim Diklat yang terdiri dari Pejabat Struktural KPK. (*)