“Untuk yang predikat kamar terapi dan terbersih ini mengajarkan kepada mereka bagaimana sebagai makhluk sosial dalam hidup berkeseharian sebagai muslim yang harus mencintai kebersihan. Dan mereka tidak tahu apakah mereka dinilai karena itu menjadi kewajiban kami untuk mengikuti perkembangan, bagaimana mereka menjaga kebersihan itu," tambahnya.
Hanya saja untuk kamar terbersih dan terapi untuk putra tahun ini tidak ada. “Iya ternyata untuk laki-laki tidak ada. Padahal kita telah tanamkan kebersihan. Sayang sekali tidak ada yang berhasil untuk menjadi yang terbaik,” pungkasnya.
Sementara itu, Mahasantri terbaik, Muhammad Noufal Mufadhol Najhik, menyampaikan, pesmadina merupakan tempatnya belajar dan berinteraksi.
Menurutnya, hari ini adalah puncak pembinaann yang ia dapati selama ini.
“Tak ada pencapaian tanpa perjuangan. Apa yang kita dapat adalah cerminan perjuangan kita selama ini. Terima kasih untuk seluruh pimpinan Unismuh Makassar yang telah mendidik kami. Telah mengantar kami jadi insan lebih baik. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu,” sebutnya dalam penyampaian pesan dan kesan.
“Kita ini orang yang hebat karena bisa menyelesaikan proses tersebut, mampu melewati semua itu. Meski sekarang proses pembinaan di Pesmadina telah usai kita harus tetap menjaga silaturahmi,” pungkasnya. (selfi/fajar)
