Menuju Even Indonesia Bertutur 2022, 20 Seniman Muda Gali Sejarah Di Taman Arkeologi Leang-leang

  • Bagikan

Temu seni di Makassar ini merupakan yang keempat diadakan sebagai pra even yang diadakan di Indonesia bertutur.

"Jadi di seni performans ini memang menjadi sangat penting, karena dia masuk dalam skema seni rupa pertunjukan. Kami mengundang banyak seniman dari berbagai daerah. Mualai Palu, Makassar, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat , Banten, Sumatera Selatan, Kalimantan dan NTT berkumpul disini," katanya.

Mereka kata dia, adalah seniman performans independen yang telah melakukan praktiknya minimal selama 3 tahun secara terus menerus dan independen.

"Pertemuan disini akan memberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan laboratorium seni, berbagi praktik metode masing-masing dengan fokus kepada penggalian kembali narasi-narasi sejarah," ungkapnya.

Terutama narasi-narasi cagar budaya yang rentang watkunya itu dari masa prasejarah hingga abad ke-15, sambungnya.

"Kegiatan hari ini kita sengaja lakukan disini yakni kunjungan ke situs cagar budaya di gua Leang-leang di Maros dan besok kita akan berkunjung ke komunitas Bissu di Segeri Kabupaten Pangkep untuk melihat narasi sejarah dengan cara yang sedikit berbeda yang berhubungan dengan praktik performans," jelasnya.

Dia mengatakan di situs cagar budaya ini bisa dilihat dengan cara berbeda-beda.

"Kenapa berkunjung ke situs Prasejarah Leang-leang? Karena motto utama dari Indonesia bertutur adalah mengalami masa lampau dan menumbuhkan masa depan. Jadi dari acara kita melihat situs cagar budaya ini kan beda-beda," katanya.

Itu banyak dipengaruhi dengan penulisan sejarah, fakta-fakta sejarah dari para arekolog serta temuan-temuan arekologi.

  • Bagikan