Enam Bulan, 32 Kasus Kebakaran Terjadi Di Maros

  • Bagikan
Ilustrasi Kebakaran

Jumlah 32 kasus itu menurun dibanding kasus kebakaran pada 2021 dengan periode yang sama yakni 38 kejadian.

"Kami selalu memberikan sosialisasi terhadap masyarakat terkait preventif,"sebutnya.

Salah satu kendala saat pemadaman kata dia, mobilitas yang susah di jangkau, mislanya di Kecamatan Mallawa.

"Sehingga saat tiba dilokasi 15 persen bangunannya telah hangus terbakar," katanya.

Dia pun meminta agar pihaknya telah meminta ke Bupati untuk dibuatkan sektor khusus untuk kecamatan Mallawa.

"Kami telah memasukkan berkas ke beberapa instansi seperti BPD, Angkasa pura untuk membantu pengadaan sektor tersebut," akunya.

Saat ini kata dia, sudah ada enam sektor yakni sektor Marusu, Tanralili, Moncongloe, Bantimurung, Camba, dan bontoa.

"Kita juga akan melakukan pengadaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) disetiap desa sebagai langkah awal melakukan pemadaman," jelasnya.

Sementara itu, Manager PLN ULP Maros, Andi Muhammad Rizal tidak bisa berkomentar lebih jauh mengenai penyebab kebakaran itu.

Hanya saja dia menjelaskan untuk instalasi listrik, yang menjadi wewenang pihak PLN mulai itu hanya dimulai dari tiang listrik sampai kWh meter.

"Sedangkan instalasi listrik dari belakang kWh hingga ke dalam rumah itu menjadi tanggung jawab pelanggan. Jadi harus diketahui dulu dimana penyebabnya kira-kira dari instalasi pelanggan atau kami (instalasi PLN,red). Karena yang didalam rumah kan milik pelanggan," jelasnya.(Rin/Fajar)

  • Bagikan

Exit mobile version