Saat ini, kelompok Tani di Pinrang sudah memanfaatkan teknologi dari drone tersebut.
Sementara ketua tim mobil listrik, Zulhajji mengungkapkan karya tersebut muali dikerjakan sejak 2020 dan menghabiskan waktu delapan bulan untuk rampung.
Mobil listrik tersebut menggunakan motor BLDC dua buah. Kemudian menggunakan baterai lithium 48 volt.
Rangka dari stainless body fiber kemudian sistem pengereman menggunakan cakram di empat rodanya .
"Kecepatan maksimal kita belum uji, tetapi di kampus sudah 33 km per jam.Kemudian masalah ketahanan baterai belum diuji maksimum beberapa kali berhenti
Untuk bahannya semua menggunakan produk dalam negeri kecuali motornya diimpor dari Cina.
"Aerodinamis lumayan bagus, kita sengaja buatkan topping supaya hambatan udara bagi pengendara tidak terlalu besar,'bebernya.
Kedepan dirinya berharap ada pengembangan yang dilakukan sehingga bisa menyempurnakan mobil listrik tersebut.
"Pengembangan pasti ada, kita coba dari pengendara maksimal, kontruksi juga," pungkasnya. (ikbal/fajar)