Lintasarta Kembangkan Solusi Teknologi Kartu Kredit Pertama di Indonesia untuk BPD

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Lintasarta bersama PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) menggelar panel diskusi bertajuk “Grow Your Business Through Digital Card” yang dihadiri oleh lebih dari 30 perusahaan yang terdiri dari Bank Pembangunan Daerah (BPD), bank swasta, perusahaan penyedia kartu kredit hingga asosiasi pada Kamis, 4 Agustus, 2022.

“Melihat peningkatan tren pascapandemi, perubahan perilaku masyarakat Indonesia kini cenderung melakukan proses transaksi secara nontunai. Dengan demikian, sudah saatnya kita lebih gencar mendukung pengembangan elektronifikasi transaksi keuangan daerah dalam rangka mendorong digitalisasi pemerintah daerah,” kata Ginandjar, Direktur Marketing & Solutions Lintasarta.

Ginandjar menambahkan, melansir dari survei yang dilaksanakan oleh Bank Standard & Chartered pada tahun 2020, sebagian besar (80%) responden berharap bahwa Indonesia akan sepenuhnya beralih ke nontunai dan kemungkinan akan terjadi sebelum 2025.

Kecenderungan akan nontunai di Indonesia ini jauh lebih tinggi dibandingkan tren global. Dari 12.000 responden di 12 negara yang disurvei, sebagian besar memang ingin pindah ke pembayaran nontunai. Namun, hanya 64% responden global yang berharap peralihan ini terjadi.

Hasil survei ini didukung pula oleh data yang dimiliki oleh Standard & Chartered sendiri, yang menyebutkan bahwa penggunaan ATM di seluruh dunia semakin berkurang (kecuali di Amerika Serikat dan Inggris). Artinya, kebutuhan terhadap uang tunai juga menurun.

Pada kegiatan yang sama, Dr. Indrawan Nugroho selaku CEO & Co-founder Corporate Innovation Asia mengatakan hal yang serupa. “Perubahan inovasi pembayaran nontunai semakin berkembang di Indonesia. Tren awal yang dimulai dengan e-money atau uang elektronik seperti GoPay, OVO, dan Dana, kini mulai bergeser ke QRIS karena satu dan lain hal. Ini menyebabkan penggunaan uang tunai makin kehilangan peminat dan menuntut bank untuk lebih adaptif.

  • Bagikan