"Ibu-ibu jadikan studi tiru ini sebagai wadah untuk meng-ATM-kan wawasan yang kita peroleh di desa wisata ini. Apa itu ATM? Bukan ATM untuk ambil uang, tetapi Amati, Tiru, dan Modifikasi sehingga kita turut andil membantu pemerintah, membantu suami kita dalam memimpin daerahnya. Ibu Lurah bantu Pak Lurah, Ibu Camat bantu Pak Camat, dan Ibu-ibu (istri) Kadis bantu Pak Kadis sesuai dengan tupoksinya agar Pak Wali tidak berpikir sendiri dalam mendorong perekonomian masyarakat Parepare," pesan Erna, sapaan karib Istri Taufan Pawe, Wali Kota Parepare ini.
Sekretaris TP PKK Kota Parepare, Hj Wahyuni Chalik menguraikan, kunjungan studi tiru ke Desa Wisata Penglipuran ini menginspirasi para Pengurus PKK dalam menata kebersihan dan lingkungan rumah warga di kelurahannya masing-masing.
"Tadi kami sempat melakukan diskusi bersama warga. Luar biasa kesadaran mereka dalam menata kebersihan di desanya. Setiap pukul 6 pagi dan 6 sore mereka bergotong royong membersihkan desa mereka. Jadi sangat wajar tidak ada satu sampah pun yang kita lihat di sini," ungkap Wahyuni, sapaan karib Kabag Kesra ini.
Ia juga menyampaikan, support anggaran dari pemerintah untuk rumah yang tidak layak huni berasal dari retribusi penghasilan home industri dari warga di desa itu.
"Jadi benar-benar solidaritas warga terpupuk. Dan yang menarik dalam setiap kompleks tertata runah utama, rumah anak-anak, dan rumah keluarga. Jadi sangat menginspirasi sebagai desa wisata. Di tempat ini kita lihat banyak produk dari kerajinan tangan warga yang mereka perjualbelikan di rumah sendiri, seperti topi anyaman, baju, buah-buah hasil kebun, dan aneka kuliner Bali," papar Wahyuni.