FAJAR.CO.ID, MAMASA - Tiga dari empat kerbau di Mamasa yang diuji di labolatorium Balai Besar Veteriner Maros, terkonfirmasi positif virus PMK. Sulbar masuk sebagai provinsi ke-24 di Indonesia yang memiliki kasus PMK.
Tiga kerbau itu berasal dari Desa Bakadi Sura, Kecamatan Tabang, Mamasa.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Tanaman Pangan Holtikutura dan Peternakan Sulbar, Nur Kadar membenarkan adanya tiga hewan dari Mamasa terinfeksi virus PMK.
"Kasus pertama ini, kita jebol. Kita masuk menjadi provinsi ke-24 virus PMK," kata Nur Kadar saat dihubungi FAJAR, Sabtu 6 Agustus 2022.
Nur Kadar menambahkan, bahwa Pemkab Mamasa telah mengeluarkan surat edaran lockdown bagi hewan di wilayah Kecamatan Tabang, Mamasa. Dinas Peternakan setempat juga telah mengobati beberapa kerbau yang mengalami gejala serupa di wilayah ditemukannya kasus PMK tersebut.
"Kami sudah dilakukan pengobatan dan penyemprotan disinfektan. Untuk Mamasa, jelas sudah masuk zona merah PMK," bebernya.
Fungsional Medik Veteriner Dinas Tanaman Pangan Holtikutura dan Peternakan Sulbar, drh. Syukur Hamdan menambahkan, bahwa peternakan di Sulbar harus tetap waspada. Jika ditemukan ada sapi atau kerbau (hewan ternak) yang memiliki gejala, seperti munculnya lepuh yang berisi cairan atau luka pada lidah, gusi, hidung maka sebaiknya segera dikarantina dan dilaporkan.
"Ciri lainnya juga adalah hewan tidak mampu berjalan atau pincang, air liur berlebihan, hilang nafsu makan, dsb," jelasnya. (Wira/