Saat itu MT mengambil jurusan Magister Ilmu Administrasi Publik (MIAP). Sedangkan di UNAS Jakarta MT mengambil Fakultas Ilmu Politik dengan konsenterasi pada Politik Indonesia. Ia fokus mengikuti mata kuliah Politik Lokal dan Otonomi Daerah asuhan Prof. Djohermansyah Johan (guru besar IPDN). “Saya ingin mendalami teori Ilmu Politik secara akademik dan menguasai kerangka konseptual, agar memahami fenomena perkembangan politik di nusantara dan dunia,” tandas mantan Anggota DPR RI Komisi VII ini.
MT juga menceritakan bagaimana ia selama di DPR RI banyak memberikan bantuan beasiswa baik kepada mahasiswa S1, S2 maupun S3. Namun saat ia kuliah justru dengan biaya sendiri, tanpa bantuan negara. Meski begitu Mantan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulsel ini berjanji siap mengabdikan ilmunya untuk bangsa dan negara.
Dalam proses belajar dan jenjang pendidikan, MT pernah berada dalam dua lingkungan dan kultur berbeda, yakni NU ketika menjadi santri di Madrasah Tsanawiyah Pesantren Babussalam DDI Kassi, Jeneponto. Ia mondok selama 3 tahun dan mengikuti seluruh rangkaian kurikulum pembelajaran pesantren 24 jam, di tempat ini MT mulai belajar karate dan aneka kegiatan lainnya.
MT kecil beberapa kali mewakili Kabupaten Jeneponto dalam lomba pidato dan Barazanji antar pesantren Se Sulawesi Selatan yang digelar CEO Bosowa H.M Aksa Mahmud. Sedangkan kultur Muhammadiyah menempanya ketika MT menjadi siswa Madrasah Aliyah di Perguruan Muhammadiyah Sibatua Pangkep lalu mengambil S1 di salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar.