FAJAR.CO.ID, LUWU -- Politisi senior Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) menyambangi kediaman Makole Baebunta yang dijabat We Masita Kampasu Opu Daeng Towelong, di Baebunta, Luwu Utara, Kamis 11 Agustus 2022. Saat akan pulang, IAS diberi oleh-oleh dampo durian buatan tangan Opu Masita sendiri.
"Dampo ini buatan tangan saya sendiri. Ini oleh-oleh untuk Pak IAS," jelas mantan Kepala Dinas Luwu Utara ini.
IAS yang sudah menyatakan diri siap bertarung kembali di pilgub Sulsel itu pulang bukan hanya membawa dampo durian. Sejumlah kisah seputar sikap We Masita membangun moderasi dalam lembaga Makole Baebunta juga ikut dibawa IAS pulang. Saat berkunjung, IAS ditemani mantan wakil wali kota Makassar, Syamsu Rizal alias Deng Ical, serta saudaranya, Syamsul Bachri Sirajuddin dan Hendra Sirajuddin.
We Masita selaku Makole Baebunta ke-XLV (45) adalah makole perempuan pertama, sejak 2008. Kisah di balik ini begitu sarat dengan nilai demokrasi. Ternyata, sebelum diangkat sebagai Makole, We Masita enggan menerima jabatan itu tanpa harus melalui pemilihan terbuka.
"Jadi waktu itu, karena saya penerus pertama perempuan, saya tidak ingin menerima itu begitu saja. Agar saya menerima dengan hati tenang, saya mengusulkan agar dilakukan pemilihan. Dan, itu adalah yang pertama makole dipilih lewat pemilihan," kenang We Masita yang menyambut IAS dengan sajian buah durian.
"Setelah proses pemilihan selama 3 bulan, saya bersyukur karena para tetua memang memilih saya. Bahkan untuk meyakinkan diri, saya memilih menunggu 3 bulan untuk memastikan sudah tidak ada yang protes. Alhamdulillah semua bisa berjalan dengan baik, dan lahirlah itu sebagai sejarah," sambung We Masita.