Hari pertama, menteri dan rombongan langsung meninjau operasi PT Vale di Blok Sorowako dengan mengunjungi control room utilities dan area penambangan di Keiko Nayoko. Di sana mereka menyaksikan aktivitas penambangan bahan baku nikel, sekaligus melihat lahan reklamasi bekas galian tambang.
Menteri yang merupakan mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang tersebut mendapat penjelasan dari Manager Mines PT Vale, M Rizal Baslang tentang proses penambangan bahan baku nikel, fasilitas yang digunakan hingga rangkaian pengolahan nikel.
Di sana rombongan juga melihat truk listrik yang baru diluncurkan PT Vale, sebagai bagian dari upaya menekan emisi karbon. Arifin tampak kagum melihat kendaraan yang mampu mengangkut material 70 ton tersebut dioperasikan seorang perempuan.
Di sela-sela kunjungan tersebut, CEO PT Vale Febriany Eddy mengatakan, truk listrik ini bagian dari usaha untuk menepati janji kami menekan 30% emisi karbon pada 2030 dan target netral karbon pada 2050.
“Truk listrik ini sebagai wujud komitmen perseroan dalam menerapkan pertambangan berkelanjutan. Selain itu, kita juga berusaha melibatkan perempuan untuk aktif berkontribusi di tambang. Yulianti Marcelina adalah salah satu dari 30 karyawan perempuan yang kami percaya mengemudikan alat berat di lingkungan PT Vale,”tuturnya.
Rombongan kemudian bertolak meninjau kebun pembibitan, Nursery seluas 2,5 hektar yang aktif memproduksi bibit pohon untuk rehabilitasi lahan pascatambang. Di sana, menteri ESDM aktif bertanya seputar upaya PT Vale melestarikan pohon endemik setempat. Dia juga sempat menanam anakan dengen, pohon khas Sorowako di Nursery.